TPN/ OPM Tak Ikutan 1 Desember
Yusak Pakage
“Agenda 1 Desember TPN OPM tidak ambil bagian, Karena Hari TPN/OPM 1 Juli,” tegasnya yang juga menyatakan bahwa TPN OPM tetap mendukung pada orang Papua yang memperingati 1 Desember tapi tidak ambil bagian dalam aksi-aksi 1 Desemeber sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Papua.
Dikatakan, menyikapi berbagai isu terkait 1 Desember yang meresahkan baik orang Papua maupun non Papua, Ketua Dewan Revolusi Militer TPN OPM, Lambert Pekikir yang bermarkas di Victoria, Bewani, Papua mengeluarkan himbauan bahwa semua pihak di Papua untuk tidak terprofokasi berbagai isu tersebut.
Menurutnya bahwa himbauan yang lebih ditekankan kepada anggota TPN OPM di markas-markas pertahanan masing-masing untuk tidak mengambil tindakan apa-apa atas issu-issu yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
“Seluruh angota TPN OPM tidak boleh terprofokasi, sehngga memacing mereka untuk bertindak segera ambil tindakan militer,” tegasnya. Kepada seluruh anggota TPN OPM, menurutnya harus tenang di tempat. “Ikuti proses yang sedang berlangsung di luar negeri saja, yaitu gugatan dari ILWP dari Inggris,” jelasnya.
Hal itu, menurutnya kecuali di tiga tempat yang masih siaga akibat seringnya kontak senjata dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), maupun dengan Kepolisian Republik Indonesia, yaitu di Tingginambut (Puncak Jaya), Paniai dan Timika. “Untuk mereka di situ sesuaikan dengan keadaan,” lanjutnya.
Menurutnya, pada 1 Desember tersebut, apakah mau kibarkan bendera atau tidak, terserah orang Papua. “Tetapi untuk pihak TNI dan Kepolisian Republik Indonesia, supaya tidak harus ambil tidakan militer. Kalau itu tidak sesuai aturan silahkan tangkap dan proses hukum. Tapi kalau untuk tembak mati di tempat, itu sangat disayangkan. Dan itu bisa membangun indikasi balas dendam,” harapnya.
Sementara itu Kapolda Papua Irjen (Pol) Drs BL Tobing kembali menegaskan akan menindak tegas siapapun yang mencoba mengusik situasi dan keamanan di Tanah Papua khususnya pada saat peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Papua Barat yang dirayakan setiap 1 Desember mendapat tanggapan dari Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timothius Murib dan Pengamat Sosial Politik Papua dr. John Manangsang yang dihubungi usai Dialog Interaktif Papua dan Permasalahannya yang digelar Aliansi Jurnalisme Independen (AJI) Kota Jayapura di Hotel Aston Jayapura, Kamis (24/11).
Timothius Murib menegaskan, pihaknya menghimbau kepada seluruh rakyat sipil agar peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Papua tanpa mengibarkan bendera Bintang Kejora. Tapi dilakukan dengan hikmat dan damai.
Karena itu,kata dia, pihaknya menghimbau agar TNI/Polri tak perlu melakukan kekerasan, penyiksaan bahkan penembakan yang menyebabkan jatuhnya korban bagi warga sipil seperti yang terjadi di Kongres Rakyat Papua(KRP) III di Lapangan Zakeus, Padang Bulan, Abepura, 19 Oktober lalu.
“Apapun yang terjadi pada 1 Desember nanti,, TNI/Polri harus menanganinya secara manusiawi karena mereka adalah pengayom rakyat,” ujarnya.
Terkait 1 Desember, John Manangsang menandaskan, aparat keamanan TNI/Polri dihimbau untuk tak melakukan show of force (pamer kekuatan) seperti penambahan personil dan persenjataan yang berlebihan.
“Makin itu terjadi makin dirasakan oleh orang Papua menjadi tak makin bebas diatas negerinya sendiri,” tandasnya.
Kata dia, 1 Desember adalah suatu hari yang baik untuk kita duduk berdoa dan merefleksikan baik secara kelompok di Gereja, Mesjid atau secara pribadi dirumah masing masing tanpa perlu ada perasaan takut dan dendam. (aj/mdc/don)
Posting Komentar