Headlines News :
Home » , » Daerahnya Bergolak, Gubenur Akan Panggil Enembe dan Klemen Tinal

Daerahnya Bergolak, Gubenur Akan Panggil Enembe dan Klemen Tinal

Written By Unknown on Kamis, 27 Oktober 2011 | Kamis, Oktober 27, 2011


Jumat, 28 Oktober 2011 00:59
JAYAPURA -  Dua daerah yang selama ini  terus bergolak, yaitu Kabupaten Mimika dan Puncak Jaya, membuat Plt  Gubernur  berencana dalam waktu dekat akan memanggil kedua bupati di dua daerah itu guna membahas situasi sedang terjadi.
Mereka yang akan dipanggil adalah, Bupati Puncak  Jaya Lukas Enembe S.Ip dan Bupati Mimika Klemen Tinal. Termasuk juga Bupati Puncak.
“Tiga bupati itu adalah Bupati Mimika, Bupati Puncak Jaya dan Bupati Puncak,” kata Syamsul Arief Rivai, di Jayapura, Papua Kamis.
Dia menjelaskan,  pemanggilan ketiga bupati tersebut adalah untuk mempertanyakan langsung bagaimana cara mereka melakukan pembinaan dan pendekatan kepada masyarakat di tempat tugas masing-masing. Pemanggilan ini sangat perlu, mengingat persoalan yang terjadi di tiga kabupaten itu sudah sangat meresahkan dan memakan banyak korban.
“Walaupun ada orang tidak suka, tetapi jika dilakukan pendekatan tentunya masalah tersebut akan selesai,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah konflik yang terjadi di tiga kabupaten itu ada kaitannya dengan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan berlangsung, tegas Syamsul, hal tersebut tidak dapat dibenarkan.
Namun, apabila seorang kepala daerah tidak mampu mengurus daerah atau rakyatnya, secara otomatis masyarakatnya akan menilai buruk kepemimpinan mereka, ini tidak boleh terjadi.
“Semakin sejahtera rakyat di daerahnya, secara nasional rakyat akan memberi penilaian yang baik pula,” tandasnya.
Menyinggung soal gejolak yang terus terjadi di Kabupaten Puncak Jaya pasca tertembaknya seorang polisi, ujarnya, permasalahan ini harus segera diselesaikan. Siapapun pelakukanya harus ditangkap.
“Pelaku penembakan polisi secara hukum pasti akan dicari, jangankan di Puncak Jaya, jika hal itu terjadi di Jakarta, pelakuknya pasti diuber,” katanya.
Karena pencarian itu, membuat situasi terlihat semakin memanas, padahal itu adalah konsekuensi adanya kegiatan kriminal di daerah tersebut sehingga dilakukan pencarian terhadap pelaku penembakan, ujarnya.
Dia mengatakan, meskipun ada timbul gejolak di beberapa daerah, kondisi Papua secara umum tetap aman. Inilah yang harus diketahui dunia luar, jangan karena ada kejadian disatu daerah Papua dibilang tidak aman, itu tidak benar.
“Pemahaman ini harus diubah, wilayah Papua luasnya tiga kali lipat dari Pulau Jawa, sehingga kalau ada gejolak di satu daerah tidak ada pengaruhnya ke daerah lain,” tukasnya.
Gubernur Syamsul Arief Rivai menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan kejadian yang terjadi di daerah lain serta tetap menciptakan suasana tentram. “Saya himbau agar masyarakat tetap tenang, dan berusaha untuk tentram jika ada sesuatu yang tersumbat mari kita diskusi untuk mencari jalan keluarnya. Untuk itu, mari tetap membuka diri,” katanya. (ant/don/L03)
Share this post :

Posting Komentar