4 Anggota OPM Pernah Ikut Latihan Militer
VIVAnews - Sebanyak
empat orang yang diduga anggota Tentara Pembebasan Papua Organisasi
Papua Merdeka (TPN OPM) terbukti mengikuti latihan militer. Sementara
tujuh lainnya yang menyerahkan diri, pada Sabtu 23 Juni 2012, bersama
keempat rekannya, tidak terbukti menerima pelatihan tersebut.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, KB (55 tahun), FM (16 tahun), RA (25 tahun), OK (35 tahun), FR (20 tahun), SN (79 tahun), MF (19 tahun), tidak mengikuti pelatihan militer.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, KB (55 tahun), FM (16 tahun), RA (25 tahun), OK (35 tahun), FR (20 tahun), SN (79 tahun), MF (19 tahun), tidak mengikuti pelatihan militer.
"Yang lainnya, PM (41
tahun), BT (17 tahun), DR (21 tahun) dan LN (24 tahun) mengikuti," kata
Saud di Mabes Polri, Jakarta, Senin 25 Juni 2012.
Dia mengatakan, kesebelas orang yang diketahui sebagai anggota Kodam Saireri yang bermarkas di Hutan Wadapi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen Papua, menyerahkan diri usai diimbau oleh Polres Yapen. Mereka diketahui pernah terjaring dalam sebuah razia aparat kepolisian. "Ditemukan barang bukti, senapan angin rakitan dan lainnya," terang Saud.
Saud mengemukakan dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka yaitu EM dan JM. Keduanya berperan sebagai pelatih dalam aktifitas tersebut.
"Mereka merasa dibujuk dan dihasut tersangka yang sudah ditahan dulu yaitu EM dan JM. Mereka sadar dan menyerahkan diri," ucapnya.
Dia mengatakan, kesebelas orang yang diketahui sebagai anggota Kodam Saireri yang bermarkas di Hutan Wadapi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen Papua, menyerahkan diri usai diimbau oleh Polres Yapen. Mereka diketahui pernah terjaring dalam sebuah razia aparat kepolisian. "Ditemukan barang bukti, senapan angin rakitan dan lainnya," terang Saud.
Saud mengemukakan dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka yaitu EM dan JM. Keduanya berperan sebagai pelatih dalam aktifitas tersebut.
"Mereka merasa dibujuk dan dihasut tersangka yang sudah ditahan dulu yaitu EM dan JM. Mereka sadar dan menyerahkan diri," ucapnya.
Seperti diketahui, Polres
Kepulauan Yapen Papua memeriksa 11 orang terkait kamp latihan militer
TPN Organisasi Papua Merdeka. Mereka diduga mengetahui latihan militer
yang digelar kelompok separatis tersebut.
"Mereka dipanggil terkait kamp latihan militer TPN OPM. Diduga kuat tahu proses dan materi latihan," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP Yohanes Nugroho Wicaksono, kepada VIVAnews.
Menurut Yohanes, pada akhir Mei lalu, aparat gabungan TNI dan Polri menggerebek kamp latihan TPN OPM di Hutan Wadapi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen. Saat itu, ada satu tersangka yang ditangkap.
"Mereka dipanggil terkait kamp latihan militer TPN OPM. Diduga kuat tahu proses dan materi latihan," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP Yohanes Nugroho Wicaksono, kepada VIVAnews.
Menurut Yohanes, pada akhir Mei lalu, aparat gabungan TNI dan Polri menggerebek kamp latihan TPN OPM di Hutan Wadapi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen. Saat itu, ada satu tersangka yang ditangkap.
Posting Komentar